Fungsi Retaining Wall System Pada Jalan dan Jembatan

Fungsi Retaining Wall System Pada Jalan dan Jembatan

Fungsi Retaining Wall System pada jalan dan jembatan untuk mencegah longsor dan erosi, menjaga stabilitas lereng, mendukung struktur jalan dan jembatan serta mengendalikan aliran air dan tekanan air.

Mengetahui Pentinya Retaining Wall System Pada Jalan dan Jembatan

Dalam konstruksi jalan dan jembatan, sistem dinding penahan tanah (retaining wall) memegang peranan krusial untuk menjaga stabilitas tanah dan struktur di sekitarnya. Fungsinya sangat penting, terutama di area dengan perbedaan elevasi atau lereng curam.

Berikut adalah beberapa fungsi utama retaining wall:

1. Mencegah Longsor dan Erosi Tanah

Ini adalah fungsi paling utama. Retaining wall menahan tekanan tanah lateral yang timbul akibat perbedaan elevasi, baik dari tanah asli maupun tanah timbunan. Dengan demikian, risiko longsor dan erosi yang dapat membahayakan struktur jalan dan jembatan, serta lingkungan sekitarnya, dapat diminimalisir.

2. Menjaga Stabilitas Lereng

Pada area berlereng, retaining wall membantu menjaga kestabilan lereng agar tidak terjadi pergerakan tanah yang tidak diinginkan. Ini sangat penting untuk keamanan jalan dan jembatan yang dibangun di daerah tersebut.

3. Menciptakan Perbedaan Elevasi (Leveling)

Dalam pembangunan jalan raya atau rel kereta api, retaining wall digunakan untuk menciptakan atau mempertahankan perbedaan ketinggian yang diperlukan. Misalnya, pada jalan layang (elevated roads) atau jalan yang dibuat lebih rendah (underpass), retaining wall berfungsi sebagai penopang perbedaan level tersebut.

4. Mendukung Struktur Jembatan (Abutment)

Pada jembatan, dinding penahan tanah disebut abutment. Abutment berfungsi untuk menahan tanah urukan (approach fill) yang menjadi bagian dari jalan pendekat jembatan, sekaligus menjadi tumpuan bagi struktur bentang jembatan itu sendiri.

5. Mengendalikan Aliran Air dan Tekanan Air

Dinding penahan tanah juga dapat dilengkapi dengan sistem drainase untuk mengarahkan aliran air hujan dan air tanah. Ini penting untuk mengurangi tekanan air pori di belakang dinding, yang jika tidak terkontrol dapat menambah beban dan menyebabkan ketidakstabilan.

6. Memperluas Area Fungsional

Di area dengan kontur tanah yang menantang, retaining wall dapat memungkinkan penciptaan area datar yang lebih luas untuk jalan, bahu jalan, atau fasilitas pendukung lainnya yang sebelumnya tidak dapat dibangun.

7. Perlindungan dari Banjir

Dalam beberapa kasus, dinding penahan tanah, terutama yang disebut “flood walls,” juga digunakan untuk menahan atau mengurangi dampak banjir dari sungai atau badan air lainnya, sehingga melindungi jalan dan jembatan di sekitarnya.

Jenis-jenis Retaining Wall yang Umum Digunakan

Beberapa jenis retaining wall yang sering dijumpai dalam proyek infrastruktur meliputi:

  • Dinding Gravitasi (Gravity Retaining Wall): Mengandalkan berat massanya sendiri untuk menahan tekanan tanah. Umumnya terbuat dari beton tak bertulang, pasangan batu, atau blok beton.
  • Dinding Kantilever (Cantilever Retaining Wall): Terbuat dari beton bertulang berbentuk “L” atau “T” terbalik. Lebih efisien material untuk ketinggian yang lebih tinggi dibanding dinding gravitasi.
  • Dinding Penahan Bertiang (Piling Wall): Menggunakan tiang pancang (baja, beton, atau kayu) yang ditanam ke dalam tanah. Cocok untuk tanah lunak atau ruang terbatas.
  • Dinding Penahan Tanah Bertulang (Reinforced Earth Wall / MSE Wall): Menggunakan timbunan tanah yang diperkuat dengan material Baja dan Geosintetik (diantaranya Geotextile, Geogrid, Geostrap dan lainnya) dikutip dari Binarmarga PU.
  • Dinding Bronjong (Gabion Retaining Wall): Terbuat dari anyaman kawat yang diisi dengan batu. Selain menahan tanah, juga berfungsi memperbesar resapan air.

Penggunaan retaining wall yang tepat sangat penting dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memastikan keamanan, stabilitas, dan keberlanjutan struktur dalam jangka panjang.

Open chat
Halo, saya Donny
Untuk permintaan penawaran harga berbagai jenis Geosintetik, silahkan lanjutkan pesan via Whatsapp