Perbedaan Geotekstil Non Woven dan Woven jika dilihat dari Perbedaan Bentuk Fisik dan Fungsi Utama dari Kedua Jenis Tersebut untuk Penggunaannya Pada Proyek Rekayasa Tanah

Perbedaan Geotekstil Non Woven dan Woven

Perbedaan Geotekstil Non Woven dan Woven jika dilihat dari Perbedaan Bentuk Fisik dan Fungsi Utama dari Kedua Jenis Tersebut untuk Penggunaannya Pada Proyek Rekayasa Tanah, berikut informasi selengkapnya.

Mengenal Perbedaan Geotekstil

Geotekstil adalah material geosintetik yang digunakan dalam rekayasa tanah untuk berbagai tujuan. Ada dua jenis utama geotekstil, yaitu Non Woven dan Woven, yang memiliki perbedaan signifikan dalam bentuk fisik dan fungsinya:

Bentuk dan Fungsi Geotekstil Non Woven

Bentuk Fisik:

  • Mirip Karpet/Selimut: Secara fisik, geotekstil non woven menyerupai karpet atau selimut yang tidak dianyam. Serat-seratnya diikat secara acak, baik melalui proses mekanis (jarum tusuk/needle punch), termal (panas), kimiawi (pengikat kimia), atau kombinasi ketiganya.
  • Berpori Acak: Memiliki struktur pori-pori yang acak dan tidak beraturan.
  • Fleksibel dan Lembut: Lebih fleksibel dan lembut dibandingkan woven geotextile.
  • Biasanya Warna Putih: Umumnya diproduksi dalam warna putih, meskipun ada juga yang berwarna lain.
  • Ketebalan Variatif: Ketebalannya bisa bervariasi, dan umumnya memiliki ketahanan jebol (puncture resistance) yang baik.

Fungsi:

  • Filtrasi (Penyaringan): Ini adalah fungsi utama geotekstil non woven. Struktur pori-pori acaknya memungkinkan air mengalir melaluinya tanpa membawa partikel tanah halus. Sangat efektif untuk mencegah penyumbatan pada sistem drainase. Contoh aplikasi: filter pipa drainase bawah permukaan, sistem drainase, pengamanan pantai dan bantaran sungai.
  • Separasi (Pemisahan): Digunakan untuk memisahkan dua lapisan material yang berbeda agar tidak bercampur. Misalnya, memisahkan tanah dasar (subgrade) yang lunak dengan material agregat di atasnya pada konstruksi jalan, sehingga agregat tidak masuk ke dalam tanah dasar dan menjaga kekuatan struktur.
  • Drainase: Berfungsi sebagai elemen pasif untuk mengalirkan air atau gas. Pori-porinya yang relatif kecil namun memiliki permeabilitas yang tinggi sangat ideal untuk aplikasi drainase, baik sebagai lapisan pengumpul air maupun penyalur air.
  • Perlindungan (Cushioning): Ketebalan dan ketahanan tusuknya membuat non woven geotextile cocok sebagai lapisan pelindung untuk geomembrane atau material lain dari kerusakan akibat benda tajam (misalnya batu atau akar).
  • Perkuatan (Reinforcement) (Terbatas): Meskipun memiliki kekuatan tarik yang memadai, perkuatan bukan fungsi utamanya dibandingkan woven geotextile. Namun, dapat membantu mendistribusikan beban secara merata pada tanah lunak.

Bentuk dan Fungsi Geotekstil Woven

Bentuk Fisik:

  • Mirip Anyaman Karung/Kain Tenun: Geotekstil woven diproduksi dengan cara menenun serat-serat (biasanya dari benang polipropilena atau poliester berbentuk pita atau filamen) secara teratur, membentuk pola anyaman yang kuat, mirip karung goni atau kain tenun.
  • Struktur Rapat dan Kencang: Memiliki struktur yang lebih rapat dan kencang karena proses anyaman.
  • Kaku dan Kuat: Lebih kaku dan memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi, terutama pada arah anyaman (warp dan weft).
  • Biasanya Warna Hitam: Umumnya sering ditemukan dalam warna hitam.

Fungsi:

  • Perkuatan (Reinforcement): Ini adalah fungsi utama geotekstil woven. Kekuatan tarik yang sangat tinggi membuatnya ideal untuk memperkuat tanah lunak, mendistribusikan beban, dan meningkatkan stabilitas. Contoh aplikasi: perkuatan badan jalan, tanggul, lereng curam, dan dinding penahan tanah, serta rel kereta api.
  • Separasi (Pemisahan): Sama seperti non woven, geotekstil woven juga dapat berfungsi sebagai separator untuk mencegah pencampuran lapisan material yang berbeda, terutama pada proyek yang membutuhkan kekuatan perkuatan tinggi.
  • Stabilisasi: Memberikan stabilitas pada struktur tanah dengan menahan pergerakan lateral dan penyebaran lateral tanah.
  • Filtrasi (Terbatas): Meskipun dapat berfungsi sebagai filter, kemampuan filtrasi woven geotextile umumnya lebih rendah dibandingkan non woven karena pori-porinya yang lebih teratur dan cenderung lebih besar, sehingga kurang efektif dalam menahan partikel tanah halus tanpa risiko penyumbatan. Filtrasi pada woven geotextile lebih melalui celah anyaman.

Kami PT. Inti Buana Geosintetik merupakan perusahaan supplier Geotextile di Indonesia yang juga dapat membantu menyediakan berbagai kebutuhan ukuran geotextile sesuai dengan kebutuhan Anda di proyek.

Jika Anda saat ini juga sedang mencari supplier Geotextile Separator Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3, kami PT. Inti Buana Geosintetik siap membantu Anda untuk mensuplai berbagai jenis geotekstil, sesuai kebutuhan proyek Anda.

jasa pemasangan geotextile

Selain jasa pemasangan, kami PT. Inti Buana Geosintetik juga melayani jasa pengiriman untuk berbagai proyek yang sama atau sesuai kebutuhan proyek Anda yang lain.

Untuk informasi harga dan pengadaan Geotextile, silahkan hubungi kami melalui halaman kontak Marketing kami.